wawancara buruh kupas bawang

https://drive.google.com/file/d/1MLy6OtGH02Re0KJCiD9c8dZEsT3EXwq8/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/1Ma4Hg0PczYJpsLEOetd3IFwhlBgDiFmO/view?usp=drivesdk
Kelompok:
1. Haikal Rivaldo H - 2021371650020
2. Muhammad Fikri - 2021371650027
3. Muhammad Raihan - 2021371650022

Kenapa mengupas kulit bawang menjadi suatu pekerjaan?

Mengupas kulit bawang ini baru menjadi sebuah pekerjaan pada saat negri kita indonesia dilanda pandemi sejak 2019 hingga sekarang. Banyak dari pekerjanya adalah ibu ibu sampai nenek nenek, karna selain pekerjaannya mudah, ternyata pendapatnya nya cukup untuk bertahan hidup di era pandemi saat itu.

Dalam sehari bisa mengupas bawang hingga 5 kilo atau sebanyak 2-3 karung. Dari hasil pengupasan itu biasanya akan di jual kepada usaha usaha kuliner baik pinggiran ataupun restoran besar.

Kita sudah melakukan wawancara langsung dengan seorang nenek yang bekerja sebagai pengupas kulit bawang sejak pandemi.

Nenek tersebut bernama Nenek Minah saat ini berusia 65 tahun, Nenek Minah tinggal di Jakarta tepatnya di Tanah Tinggi Johar baru, Jakarta Pusat.
Nenek Minah saat ini tinggal bersama anak dan cucu cucu nya, Nenek minah memiliki anak 5 dan mempunyain cucu 15.

Nenek minah sudah bekerja sebagai Pengupas bawang sejak 1 tahun lalu, saat pandemi, nenek Minah melakukan pekerjaan ini untuk menghasilkan setidaknya uang untuk membeli kebutuhannya.

Penghasilan dalam sehari nenek Minah Mencapai 60 - 100 ribu dalam sehari, dengan mengupas sekitar 1- 2 karung sehari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makanan eksoties, sate biawak